Jemaat GKY Singapore yang dikasihi Tuhan,
Kita baru saja merayakan minggu Advent yang kedua. Jika saudara ingat, dua lilin berwarna ungu telah dinyalakan di dalam ibadah minggu kemarin. Lilin-lilin tersebut mengisyaratkan dua hal: Natal 2014 akan segera tiba, dan Advent yang kedua yaitu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali pun kian mendekat. Fokus hidup kita adalah menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya.
Firman Tuhan di minggu Advent yang kedua memanggil kita untuk kembali bertobat. Menarik sekali karena kita mungkin jarang mengaitkan masa Natal dengan pertobatan. Kita mungkin berpikir: "Bukankah Natal adalah momen penuh sukacita? Tuhan Yesus datang untuk kita. Untuk apa lagi kita bertobat? Bertobat mungkin lebih cocok dilakukan di masa Lent, yaitu masa-masa yang cenderung lebih kontemplatif dan sendu. Tapi tidak di masa Natal!"
Namun sejatinya, Natal adalah panggilan yang penuh kasih dari Tuhan agar manusia mau menerima anugerah-Nya dan bertobat dari dosa-dosa. Natal adalah penggenapan dari kenyamanan (comfort) yang Tuhan janjikan di Yesaya 40. Namun untuk menikmati kenyamanan tersebut, menurut Yohanes Pembaptis di Markus 1, kita perlu kembali kepada Tuhan alias bertobat (repent). Maka di sini kita melihat bahwa "kenyamanan" dan "pertobatan" saling terkait. Kenyamanan hanya bisa dinikmati ketika kita bertobat, dan pertobatan menunjukkan bahwa kita telah menerima rasa nyaman yang Tuhan tawarkan.
Ada 2 cara yang bisa kita lakukan sepanjang sisa minggu ini, sebagai upaya mempraktikan firman. Pertama, mengingat dan merenungkan baptisan yang telah kita terima. Mungkin saudara bisa mencari akte baptisan atau foto pada waktu anda dibaptis. Sembari melihat akte/foto, coba renungkan bahwa saudara pernah menerima kenyamanan dari Tuhan dan bertobat dari dosa-dosa saudara. Ingatlah, bahwa hidup saudara yang penuh dosa pernah dibasuh oleh anugerah Tuhan. Bagi anda yang belum dibaptis, cobalah untuk mengingat dan merenungkan momen saudara mengaku dosa di hadapan Tuhan dan mengaku percaya kepada Tuhan Yesus sebagai satu-satunya Tuhan.
Kedua, akhiri hari saudara dengan bertobat lagi di hadapan Tuhan. Akui kegagalan saudara selama sepanjang hari, dan mohon agar Roh Kudus memampukan anda untuk lebih taat kepada Tuhan di keesokkan harinya. Alami terus-menerus bagaimana kenyamanan dari Tuhan memenuhi kehidupan kita ketika kita mau bertobat. Izinkan kenyamanan dari Tuhan tersebut mengendalikan hidup kita, sehingga Tuhan semakin menarik dan dosa semakin tidak menarik bagi kita.
Mari kita bersama-sama menyongsong minggu Advent yang ketiga dengan pertobatan!
Rekan seperjuanganmu,
Lucky Samuel
Kita baru saja merayakan minggu Advent yang kedua. Jika saudara ingat, dua lilin berwarna ungu telah dinyalakan di dalam ibadah minggu kemarin. Lilin-lilin tersebut mengisyaratkan dua hal: Natal 2014 akan segera tiba, dan Advent yang kedua yaitu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali pun kian mendekat. Fokus hidup kita adalah menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya.
Firman Tuhan di minggu Advent yang kedua memanggil kita untuk kembali bertobat. Menarik sekali karena kita mungkin jarang mengaitkan masa Natal dengan pertobatan. Kita mungkin berpikir: "Bukankah Natal adalah momen penuh sukacita? Tuhan Yesus datang untuk kita. Untuk apa lagi kita bertobat? Bertobat mungkin lebih cocok dilakukan di masa Lent, yaitu masa-masa yang cenderung lebih kontemplatif dan sendu. Tapi tidak di masa Natal!"
Namun sejatinya, Natal adalah panggilan yang penuh kasih dari Tuhan agar manusia mau menerima anugerah-Nya dan bertobat dari dosa-dosa. Natal adalah penggenapan dari kenyamanan (comfort) yang Tuhan janjikan di Yesaya 40. Namun untuk menikmati kenyamanan tersebut, menurut Yohanes Pembaptis di Markus 1, kita perlu kembali kepada Tuhan alias bertobat (repent). Maka di sini kita melihat bahwa "kenyamanan" dan "pertobatan" saling terkait. Kenyamanan hanya bisa dinikmati ketika kita bertobat, dan pertobatan menunjukkan bahwa kita telah menerima rasa nyaman yang Tuhan tawarkan.
Ada 2 cara yang bisa kita lakukan sepanjang sisa minggu ini, sebagai upaya mempraktikan firman. Pertama, mengingat dan merenungkan baptisan yang telah kita terima. Mungkin saudara bisa mencari akte baptisan atau foto pada waktu anda dibaptis. Sembari melihat akte/foto, coba renungkan bahwa saudara pernah menerima kenyamanan dari Tuhan dan bertobat dari dosa-dosa saudara. Ingatlah, bahwa hidup saudara yang penuh dosa pernah dibasuh oleh anugerah Tuhan. Bagi anda yang belum dibaptis, cobalah untuk mengingat dan merenungkan momen saudara mengaku dosa di hadapan Tuhan dan mengaku percaya kepada Tuhan Yesus sebagai satu-satunya Tuhan.
Kedua, akhiri hari saudara dengan bertobat lagi di hadapan Tuhan. Akui kegagalan saudara selama sepanjang hari, dan mohon agar Roh Kudus memampukan anda untuk lebih taat kepada Tuhan di keesokkan harinya. Alami terus-menerus bagaimana kenyamanan dari Tuhan memenuhi kehidupan kita ketika kita mau bertobat. Izinkan kenyamanan dari Tuhan tersebut mengendalikan hidup kita, sehingga Tuhan semakin menarik dan dosa semakin tidak menarik bagi kita.
Mari kita bersama-sama menyongsong minggu Advent yang ketiga dengan pertobatan!
Rekan seperjuanganmu,
Lucky Samuel
Comments
Post a Comment