Skip to main content

Istriku

Engkau tidak marah ketika orang lain memanggilmu Ibu Lucky,
     meski nama yang diberikan orangtuamu mungkin lebih indah

Engkau tidak keberatan ketika harus lebih banyak mengerjakan urusan domestik,
     meski gelar akademik dan kemampuanmu tidak kurang

Engkau tidak protes ketika suamimu sedang frustrasi dengan tugas-tugasnya,
     meski mungkin tugas-tugasmu sebagai ibu rumah tangga tidak kalah beratnya



Engkau rela tidurmu terganggu oleh teriakan dan tangisan anakmu,
     meski dia tidak membawa nama keluargamu sebagai nama belakangnya

Engkau rela menggantikan peran ayah ketika suamimu sedang dikejar tenggat waktu,
     meski engkau sendiri pun sudah 'mati gaya' untuk memenuhi permintaan anakmu

Engkau rela waktu dan perhatian suamimu acapkali lebih besar untuk anakmu,
     meski engkau sudah memberikan perhatian yang tidak sedikit untuk suamimu

Engkau rela keinginanmu studi lanjut ditunda lagi untuk waktu yang tidak ditentukan,
     meski engkau baru saja mengalah agar suamimu bisa studi lanjut

Engkau rela hobimu membaca buku tidak lagi bisa dilakukan dengan leluasa,
     meski suamimu justru menghabiskan waktu berjam-jam membaca buku di perpustakaan

Engkau rela berpindah-pindah tempat tinggal demi mengikuti suamimu,
     meski engkau mungkin sudah capek dengan kegiatan bongkar-bungkus barang


Oh, betapa terhormatnya aku menjadi teman hidupmu

Selamat Ulang Tahun, istriku!


Grand Rapids, November 19, 2015

Comments

  1. So sweet! Happy birthday Sele...You are such a wonderful women of God. Bless on your days...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks Kak Lea for your prayer. God bless you too in whatever you do.

      Delete
  2. Happy Birthday ibu Selena Tuhan memberkati......

    ReplyDelete
  3. Happy Birthday ibu Selena Tuhan memberkati......

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

El-Shaddai di Tengah Rapuhnya Hidup

Life is fragile!   Hidup ini rapuh!  Fakta ini kian disadari dan diakui akhir-akhir ini oleh manusia di seluruh belahan bumi.  Tidak perlu gelombang laut sedahsyat Tsunami, atau gempa bumi sebesar 9 skala Richter.  Hanya sebuah virus yang tidak kasat mata, tapi cukup digdaya untuk melumpuhkan hampir seluruh segi kehidupan, termasuk nyawa kita.  Saking rapuhnya hidup ini, sebuah virus pun sudah terlalu kuat untuk meluluhlantakkannya.  Semua kita rapuh, tidak peduli latar belakang pendidikan, ekonomi, dan sosial kita. Life is fragile!   Hidup ini rapuh!  Bagaimana kita bisa menjalani fakta ini?  Bagaimana kita bisa merangkul realitas ini, tanpa membiarkannya menggerogoti harapan hidup kita?  Tidak ada jalan lain: Kembali kepada Tuhan!  Kembali pada firman-Nya! Salah satu cara efektif yang bisa menolong kita untuk kembali kepada Tuhan dan firman-Nya adalah dengan memuji Tuhan.  Puji-pujian yang baik dapat mengarahkan, sekaligus membenamkan kita dalam kebenaran-kebenaran tentang

Habitus Memuji Tuhan

Kita semua tahu bahwa mengulang-ulang ( repeating ) adalah cara klasik namun efektif untuk membentuk sebuah kebiasaan ( habit ) yang baru. Jika kita telusuri, maka kehidupan kita sesungguhnya dibentuk oleh beragam kebiasaan. Lucky adalah seseorang yang menyukai masakan chinese , oleh karena sejak kecil hingga dewasa dia berulangkali (baca: lebih sering) mengonsumsi chinese food dibanding jenis lainnya. Tentu yang paling "berjasa" dalam hal ini adalah mama saya, dengan menu masakannya yang selalu membuat saya homesick :) Sebagai orangtua, saya dan istri pun mengaplikasikan "cara klasik" tersebut untuk mendidik anak kami. Kami mengajarkan dia menyapa orang lain, makan 3x sehari, dan yang paling susah hingga hari ini, mengajarkan dia tidur tepat waktu di malam hari. Maklum, ada unsur genetis di sini :) Yang jelas, apa yang kami lakukan sama seperti yang dilakukan oleh kebanyakan orangtua. Jadi, tidaklah berlebihan jika ada orang pernah berkata: "Kalau mau tah

Lilian Natalie Susanto

“Anggota keluarga ‘Susanto’ yang mempersembahkan hidupnya dengan kemurnian,” itulah arti nama anak kami.  Lilian diambil dari bunga lily yang melambangkan “ purity ,” Natalie berasal dari kata Ibrani “ nathan ” yang berarti “ to give ,” sementara Susanto adalah nama belakang almarhum papa saya.  Ada dua alasan utama mengapa kami memberikan anak kami nama tersebut.   Alasan Praktikal: Nama pertama haruslah diawali dengan huruf “L” karena nama papanya dimulai dengan huruf “L.”  Setelah beberapa kali upaya persuasif, menyerahlah istri saya :) Nama pertama harus simple untuk ditulis karena orang Indonesia sering salah ketik/tulis nama orang lain, dan pronounciation -nya harus sama, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris (bandingkan dengan nama saya yang pelafalannya berbeda dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris; jadi bikin bingung) Nama terdiri dari tiga kata karena istri saya mau anak kami punya family name ; memang penting sih untuk mengurus dokumen-dokumen res